keterkaitan suhu dengan jenis kelamin telur penyu yang menetas !

 Apakah Suhu Sarang Penetasan Telur Penyu Berpengaruh Pada Jenis Kelamin Penyu?


Penyu merupakan hewan laut yang serupa dengan kura-kura dan memiliki perbedaan pada kaki berbentuk sirip yang penyu gunakan untuk mendayung, saat ini penyu sudah menjadi hewan langka yang hampir punah. Hal tersebut karena pembudidayaan dari
penyu sendiri termasuk sulit, sebab penyu baru dapat melakukan perkawinan pada usia sekitar 20 – 50 tahun.  Sehingga waktu tersebut terbilang cukup lama mengingat kemungkinan hidup penyu yang cukup kecil karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Banyak hal yang mempengaruhi siklus hidup penyu, yaitu mulai dari masa penyu di dalam telur hingga masa penyu sudah berenang bebas di lautan. Pada saat masih dalam masa telur banyak predator yang mengintai, seperti predator alami berupa hewan yang memakan telur tersebut hingga manusia yang mengambil telur-telur tersebut untuk disalahgunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan penetasan dengan cara memindahkan telur dari sarang penyu ke tempat penetasan telur semi alami. Akan tetapi, hal itu belum cukup untuk meningkatkan keberhasilan penetasan telur penyu, dikarenakan tempat penetasan telur secara tradisional juga masih begantung pada kondisi iklim dan kelembaban sarang penetasan.

Saat ini bumi mengalami pemanasan global yang mengakibatkan suhu bumi akan meningkat hingga mencapai lebih dari 29°C. Kenaikan suhu tersebut sangat berhubungan dengan adanya pengaruh terhadap jenis kelamin pada telur yang menetas.  Suhu yang tinggi menyebabkan telur penyu yang menetas kemungkinan besar akan berjenis kelamin betina, sedangkan untuk menghasilkan penyu jantan dibutuhkan suhu yang lebih rendah daripada 29°C. Kenaikan suhu menyebabkan tidak seimbangnya populasi penyu yang mengakibatkan sulitnya penyu betina untuk menemukan pasangannya.

Adanya keterkaitan suhu dengan jenis kelamin penyu tersebut disebabkan karena penyu berbeda dengan manusia atau mamalia lainnya, yaitu jenis kelamin penyu sendiri tidak ditentukan oleh suatu kromosom, melainkan karena suhu yang terjadi di sekitar telur saat proses eram. Selain itu, adanya peningkatan suhu dapat menyakibatkan adanya kematian pada telur sehingga sangat mustahil bagi penyu untuk menetas dan bertahan hidup. Kemudian, penyu juga membutuhkan suhu sekitar 29°C untuk inkubasi telur untuk menyeimbangkan jenis kelamin tukik dalam proses eram. Biasanya penyu akan memilih waktu-waktu tertentu agar dapat menetaskan telur secara seimbang baik itu jantan maupun betina.

Penulis : Sutisna

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form