oleh: Yonita Nabila Yogi dan Muh. Herjayanto
Secara khusus, vertebrata laut besar, seperti penyu, adalah spesies kunci untuk biomonitoring mikroplastik. Paparan mikroplastik lingkungan dapat terjadi melalui inhalasi dan konsumsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan pada 144 individu penyu dari spesies penyu hijau (Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu belimbing Kemp (Lepidochelys kempii), penyu belimbing zaitun (Lepidochelys olivacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Gambar Jumlah rata-rata mikroplastik per individu pada penyu (sea turtles) dibandingkan kelompok hewan lainnya di lokasi berbeda.Konsentrasi rata-rata partikel mikroplastik dari saluran pencernaan (GI) pada penyu berkisar antara 2,5 hingga 12,5 partikel per penyu. Bentuk partikel didominasi oleh serat dan fragmen dan warna yang paling umum adalah biru, hitam, bening dan putih. Komposisi polimer dengan polietilen, etilena propilena, polipropilena, poliester, poliakrilamida, polistirena, poliamida, selulosa, dan elastomer paling sering ditemukan.
Sumber pustaka:
Meaza I, Toyoda JH, Wise JPSr. 2021. Microplastics in Sea Turtles, Marine Mammals and Humans: A One Environmental Health Perspective. Frontier Environment Science. https://doi.org/10.3389/fenvs.2020.575614