MENGENAL VEGETASI YANG TERDAPAT DI PANTAI PENELURAN PENYU HIJAU

Oleh: Lia Agustinawati, Sutisna, Muh. Herjayanto

Siklus hidup penyu itu unik dan rutin bertelur di kawasan yang sama kemudian pada penyu dewasa selalu kembali ke tempat asal usulnya pada saat bertelur. Penyu memilih lokasi tertentu untuk meletakkan telurnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa hal ini berkaitan insting penyu untuk melindungi telurnya dari hewan predator pemangsa telur-telur penyu seperti biawak, anjing, babi, rubah, dan semut. Sejumlah informasi menjelaskan bahwa penyu akan memilih habitat peneluran berdasarkan:

  1. Sifat fisik morfologi pantai seperti tipe pasir, diameter pasir, kemiringan pantai, dan pulau tempat penyu tersebut berasal.
  2. Struktur vegetasi alam yang dapat menyusun kawasan peneluran penyu.

Keberadaan vegetasi pantai sangat berpengaruh terhadap lingkungan peneluran penyu. Akar vegetasi dapat mengikat butiran pasir sehingga menghindari terjadinya keruntuhan pasir dan dapat mempermudah penyu dalam melakukan penggalian sarang peneluran. Selain itu, vegetasi pantai juga mampu mengatur kestabilan suhu udara dan suhu sarang.

Penelitian Roemantyo serta tim dari Herbarium Bogoriense dan Pusat Riset Perikanan Tangkap di sarang penyu hijau Pantai Pangumbahan, Jawa Barat tahun 2009 melaporkan bahwa terdapat komunitas jenis vegetasi alam meliputi herba, perdu dan pohon. Ipoemoea pes-caprae dan Spinifex littoreus merupakan komunitas herba yang tumbuh merayap pada lapis terdepan dari pantai yang berpasir. Pada lapis kedua terdapat Pandanus tectorius, Crinum asiaticum dan Callotropis gigantea. Vegetasi lapis kedua berperan untuk menjaga sarang telur dari sinar matahari langsung, ombak dan hujan. Terminalia catappa, Calophyllum inophyllum, Barringtonia asiatica dan Hibiscus tiliaceus berupa lapis paling belakang yang berupa pohon dengan tajuk lebar dan lebat berfungsi sebagai pelindung vegetasi lapis kedua, khususnya dalam menjaga stabilitas kelembaban, suhu pasir dan lingkungan di sekitarnya.

Pada pantai yang sama Hidayat YS dan tim dari Universitas Al Azhar Indonesia melaporkan hasil penelitian meraka terkait vegetasi di kawasan konservasi penyu Pangumbahan, Sukabumi pada tahun 2017, bahwa berdasarkan letak sarang telur penyu, ditemukan sebanyak 12 spesies vegetasi yang terdiri dari 4 jenis berupa pohon besar, 3 jenis berupa pohon kecil, 3 jenis berupa perdu, 3 jenis berupa herba, 1 jenis berupa semak. Terdapat lebih dari 3 jenis vegetasi yang sangat penting di Pantai Pangumbahan yaitu nyampung Callophyllum  inophyllum,  ketapang Terminalia  catappa, dan katang-katang Ipoemoea pes-caprae.

Gambar 1. Foto sarang bertelur penyu pada area pesisir Pantai Pangumbahan( Sumber: Hidayat et al. 2017)

Penyu juga banyak menyukai pembuatan sarang dibawah vegetasi yaitu naungan pandan laut (Pandanus tectorius) karena perakaran pandan laut meningkatkan kelembapan dan memberikan kestabilan pada pasir serta tidak menganggu saat penggalian lubang sarang penyu. Menurut hasil penelitian Roemantyo dan tim jenis-jenis vegetasi seperti Pandanus tectorius, Baringtonia asiatica, cemara laut merupakan jenis-jenis vegetasi yang memiliki pengaruh yang besar terhadap aktivitas peneluran penyu. Peneltian Sheavtiyan dan tim dari Universitas Tanjungpura melaporkan bahwa 75% sarang penyu hijau ditemukan di bawah pohon pandan. Sarang yang dinaungi menunjukkan persentase penetasan yang lebih tinggi yaitu 86,64-95,60%.

Namun saat ini pantai peneluran penyu dihadapkan pada masalah vegetasi yang rusak karena terjadinya abrasi yang mengakibatkan terjadinya pendegradasi tempat peneluran. Selain itu alih fungsi pantai sebagai tempat wisata dengan menebang vegetasi juga menjadi masalah lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya konservasi pada penyu dengan tetap menjaga vegetasi-vegetasi penting di pantai peneluran.


Daftar Pustaka

Hidayatm YS, Elfidasari D, Qeis MTS. 2017. Struktur vegetasi dan karakteristik habitat peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) di kawasan konservasi penyu Pangumbahan Sukabumi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 4(1): 36-43.

Roemantyo, Nastiti AS, Wiadnyana NN. 2012. Struktur dan komposisi vegetasi sekitar sarang penyu hijau (Chelonia mydas L) Pantai Pangumbahan Sukabumi Selatan Jawa Barat. Berita Biologi, 11(3): 373-387.

Sheavtiyan, Setyawati TR, Lovadi I. 2014. Tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijau (Chelonia mydas, Linnaeus 1758) di Pantai Sebubus, Kabupaten Sambas. Probiont, 3(1): 46-54. 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form